WhatsApp

Click To Chat

Data Bisnis Rawan Diserang Ransomware? Ini Solusi File Security untuk Perusahaan

Data Bisnis Rawan Diserang Ransomware? Ini Solusi File Security untuk Perusahaan

Keamanan data perusahaan kini berada di titik kritis. Di Indonesia saja, ratusan institusi sudahmenjadi korban ransomware, sementara kasus pencurian kredensial melonjak tajam di 2025 dan menjadi salah satu pemicu utama kebocoran data. Ancaman ini menegaskan satu hal: melindungifile bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Tanpa perlindungan yang tepat, kerahasiaan, privasi, bahkan reputasi bisnis bisa runtuh dalam sekejap. 

Dengan semakin tingginya risiko ransomware, kebocoran file, dan pencurian kredensial, pertanyaanterbesarnya adalah: bagaimana perusahaan bisa memastikan data tetap aman? Jawabannya adapada file security, konsep penting yang menjadi fondasi perlindungan data modern. 

Apa Itu File Security?

File security adalah upaya melindungi file dari akses tidak sah, penyalahgunaan, perubahan ilegal, penghapusan, hingga kerusakan. Praktik ini mencakup berbagai langkah pengamanan, kontrol, dan kebijakan tata kelola yang dirancang untuk menjaga keamanan file.  

Biasanya, file security diterapkan pada dokumen berisi informasi sensitif, mulai dari data pribadi, aset bisnis, hingga rahasia negara. Namun, file di sini tidak terbatas pada dokumen teks saja, audio, video, hingga file database juga termasuk di dalamnya. 

Kenapa File Security Jadi Prioritas di Era Digital? 

Dalam dunia bisnis, berbagi file (enterprise file sharing) sudah menjadi aktivitas sehari-hari untukmendukung kolaborasi dengan karyawan, mitra, maupun klien. Namun, setiap kali file keluar darijaringan internal perusahaan atau diunggah ke server jarak jauh, risiko keamanan langsungmeningkat. 

Karena itu, penerapan file security menjadi sangat penting. Sama seperti document security, penerapannya melindungi berbagai jenis data: mulai dari PII (Personally Identifiable Information), kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP), hingga rahasia perusahaan seperti informasikepemilikan maupun file log server yang kritis. 

Selain soal perlindungan data, ada faktor lain yang tidak kalah penting: kepatuhan regulasi. Banyak industri dan pemerintah mewajibkan standar keamanan tertentu. Pelanggaran bukan hanyamemicu kebocoran data, tetapi juga bisa berujung pada denda besar, sanksi hukum, dan rusaknyareputasi bisnis. 

Singkatnya, file security bukan hanya soal teknologi, tetapi juga fondasi penting untuk melindungikerahasiaan informasi, menjaga privasi, memenuhi regulasi, melindungi kekayaan intelektual, sertamempertahankan reputasi. 

Ancaman yang Paling Sering Mengintai File Bisnis

Nah, untuk lebih memahami bagaimana cara mencegah kebocoran dan melindungi file, pentingjuga mengenali berbagai ancaman yang bisa mengganggu keamanan aset digital bisnis . Beberapadi antaranya meliputi.  

Malware

File berbahaya sering menyamar sebagai dokumen sehari-hari, seperti PDF atau file Office. Malwarebisa masuk lewat email, website, atau platform berbagi file, dan paling merugikan adalahransomware, yang mengunci data penting lalu menuntut tebusan. 

Serangan Supply Chain

Penyerang bisa menyusup ke file saat dikirimkan ke pihak ketiga. Celah biasanya muncul karenasoftware usang, hardware tidak update, atau kebijakan keamanan yang tidak konsisten antarorganisasi. 

Kerentanan Pihak Ketiga 

Meski sistem internal aman, kelemahan pada pihak ketiga, library eksternal, atau API bisa menjadipintu masuk serangan. Satu celah dari luar bisa menyeret bisnis ke dalam risiko besar. 

Kerentanan Cloud

Integrasi dengan aplikasi berbasis cloud memang memudahkan, tetapi juga membuka peluangserangan. Konfigurasi yang salah atau celah pada API sering dimanfaatkan penyerang. Meskipenyedia cloud punya proteksi, tanggung jawab keamanan tetap harus dibagi dengan pengguna. 

Social Engineering

Teknik manipulasi psikologis seperti phishing memanfaatkan kecerobohan manusia. Email ataupesan palsu yang terlihat meyakinkan bisa menipu karyawan agar membocorkan kredensial ataumenginstal malware. 

Ancaman dari Orang Dalam

Tidak semua ancaman datang dari luar. Karyawan yang lalai, kurang terlatih, atau bahkan berniatjahat karena alasan pribadi maupun finansial bisa menjadi sumber risiko serius. 

Praktik Terbaik dalam Menerapkan File Security

Lalu, apa saja langkah konkret yang bisa dilakukan untuk melindungi file? Jawabannya, tidak adasatu solusi tunggal yang cukup. Bisnis perlu menerapkan pendekatan berlapis, mulai daripenggunaan password kuat dengan MFA, penerapan least privilege (POLP) agar akses karyawanterbatas sesuai kebutuhan, hingga pengelolaan izin lewat Access Control Lists (ACLs). Dengancaraini, risiko akses ilegal bisa ditekan dan potensi pelanggaran tidak langsung merembet ke seluruhsistem. 

Selain itu, bisnis perlu melakukan monitoring rutin: memastikan lokasi penyimpanan file kritis, menghapus file lama, serta mencabut akses dari karyawan yang sudah keluar.  

Untuk menghadapi ancaman yang lebih canggih, solusi seperti Deep Content Disarm and Reconstruction (Deep CDR) dan multi scanning antivirus dapat memberikan perlindungan ekstra. Dengan kombinasi praktik ini, perusahaan dapat menjaga keamanan file sekaligus meminimalisasirisiko kebocoran data yang merugikan. 

3 Langkah Efektif untuk Tingkatkan File Security di Perusahaan

Selain menerapkan praktik keamanan di atas, ada tiga langkah penting yang bisa memperkuat file security di dalam bisnis Anda. 

1. Tingkatkan Kesadaran Cybersecurity 

Sebagian besar insiden berawal dari kelalaian manusia. Pelatihan rutin akan membantu karyawanmemahami risiko nyata seperti phishing, serta menanamkan kebiasaan aman saat berbagi file. 

2. Gunakan Tools yang Tepat 

Tanpa platform file sharing yang aman dan mudah digunakan, karyawan cenderung mencari carapraktis tapi berisiko. Investasi pada solusi resmi akan memastikan data sensitif tetap terlindungi. 

3. Tingkatkan Visibilitas

Dengan sistem yang mampu memantau akses dan aktivitas file secara detail, bisnis bisa mencegahkebocoran data, baik karena kelalaian maupun niat jahat, sekaligus memastikan kepatuhanterhadap kebijakan. 

Cara Memilih Enterprise-Grade Secure File Sharing Platform

Ancaman sudah jelas, praktik terbaik juga sudah dibahas, tetapi semua itu tidak akan maksimaltanpa platform file sharing yang tepat. Faktanya, banyak kebocoran data justru terjadi karenaperusahaan menggunakan solusi berbagi file yang praktis, namun tidak dirancang untuk kebutuhanenterprise.  

Kuncinya ada pada memilih deployment model yang sesuai dengan kebutuhan bisnis:  

  • On-Premises: Memberi kendali penuh atas data dan infrastruktur. Cocok untuk organisasidengan data sangat sensitif atau regulasi ketat, meski membutuhkan investasi besar, ruang data center, dan tim IT khusus. 
  • Infrastructure-as-a-Service (IaaS): Perusahaan tetap mengendalikan aplikasi dan data, sementara infrastruktur fisik dikelola penyedia layanan. Lebih fleksibel dan efisien, tetapimenimbulkan ketergantungan pada penyedia, termasuk soal lokasi server dan privasi. 
  • Software-as-a-Service (SaaS): Paling praktis dan cepat diimplementasikan, ideal untukperusahaan kecil atau yang ingin mengurangi biaya, tetapi dengan kompromi keamanan karenadata disimpan di cloud publik milik penyedia layanan. 

Singkatnya, memilih platform file sharing bukan hanya soal fitur, melainkan menyesuaikan model deployment dengan tingkat sensitivitas data, kebutuhan bisnis, dan regulasi. Salah satu solusi yang banyak digunakan untuk kebutuhan ini adalah EasiShare. 

Solusi Praktis Perkuat File Security dengan EasiShare!

Menjawab tantangan keamanan file di perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan solusi standar. EasiShare hadir sebagai platform file sharing enterprise-grade yang aman, mudah digunakan, dan sesuai regulasi.  

Melalui EasiShare, perusahaan bisa berbagi, mengelola, sekaligus mengatur governance file secaraterpusat, tanpa rasa khawatir soal kebocoran data. Setiap aktivitas berbagi file tercatat dan terkontrol, sehingga tim IT tetap dapat menjaga kepatuhan sambil memberikan fleksibilitas kerjabagi karyawan. 

Namun, keamanan file tidak berhenti di enkripsi atau kontrol akses. Ancaman siber modern, khususnya malware canggih yang sering luput dari antivirus tradisional, membutuhkan proteksiekstra. Di sinilah integrasi EasiShare dengan GateScanner memainkan peran penting. 

GateScanner menggunakan teknologi Content Disarm and Reconstruction (CDR) setingkat militeruntuk memastikan setiap file yang diunggah, dikirim, atau diterima benar-benar bersih dariancaman. Prosesnya: file dipecah, dipindai, disterilkan, lalu dibangun kembali dalam kondisi aman, tanpa mengurangi fungsi maupun keterbacaan. Bahkan untuk file yang dilindungi password, GateScanner tetap dapat melakukan sanitasi mendalam dengan izin pengguna, lalumengembalikan password yang sama. 

Fitur Utama EasiShare + GateScanner: 

  • Secure File Sharing: Enkripsi end-to-end memastikan file hanya diakses oleh pihak berwenang. 
  • Access Control & Governance: Manajemen izin berbasis peran lengkap dengan audit trail. 
  • Data Compliance: Mendukung standar regulasi industri maupun pemerintah. 
  • Advanced Threat Prevention: Sanitasi file dengan CDR agar bebas malware, termasuk ancamantak terdeteksi antivirus biasa. 
  • Full Usability Maintained: File tetap utuh, berfungsi penuh, dan tidak kehilangan kualitas. 
  • Password-Protected File Sanitization: Membersihkan malware di balik file ber-password, lalumengembalikan seperti semula. 

Dengan kombinasi ini, EasiShare memberikan perlindungan end-to-end sekaligus fleksibilitasberbagi file yang aman, sehingga perusahaan dapat bekerja lebih produktif tanpa kompromi pada keamanan. 

Implementasi EasiShare Lebih Mudah Bersama MBT!

Sebagai bagian dari CTI Group, Mega Buana Teknologi (MBT) siap mendukung bisnis Anda mengimplementasikan solusi file sharing yang aman, terukur, dan sesuai kebutuhan. Jangan tunggusampai insiden keamanan menghambat operasional, mulailah perkuat perlindungan data sejaksekarang. 

Hubungi tim MBT hari ini dan temukan bagaimana EasiShare bisa menjadi fondasi keamanansekaligus akselerator kolaborasi di perusahaan Anda. 

Penulis: Wilsa Azmalia Putri – Content Writer CTI Group 

Share This Article :

Table of Contents

Related Post

Backup and replication

Indonesia menghadapi lonjakan serangan siber yang signifikan, tercatat 3,64 miliar serangan hanya dalam enam bulan pertama 2025. Angka ini menunjukkan setiap bisnis,...

byod

Setiap perangkat pribadi yang masuk ke jaringan perusahaan dapat menjadi pintu masuk untuk berbagai risiko baru. Bayangkan jika rapat penting terhenti, scanner...

VMware alternative

Virtualisasi dan cloud infrastructure merupakan pilar utama transformasi digital modern. Namun, biaya lisensi tinggi dari solusi proprietary seperti VMware kini mulai jadi...

Start a Conversation