WhatsApp

Click To Chat

Keamanan Database Anda Terjamin? Ini Risiko yang Sering Terlewatkan Perusahaan

Database security

Serangan siber kini bukan lagi ancaman masa depan, tetapi realitas yang dihadapi setiap perusahaan setiap hari. 

Menurut laporan Cybersecurity Ventures (2025), kerugian global akibat kejahatan siber meningkat sekitar 15 persen setiap tahun sejak 2021, dan diperkirakan akan mencapai lebih dari USD 1 triliun per bulan pada 2031. 

Di tengah eskalasi ini, database menjadi salah satu target paling rentan. Database menyimpan data sensitif yang bernilai tinggi, menjadikannya incaran utama pelaku kejahatan siber. Karena itu, memperkuat keamanan database adalah langkah vital untuk melindungi fondasi digital perusahaan Anda.   

Apa Itu Keamanan Database?

Keamanan database adalah upaya menyeluruh untuk menjaga data tetap rahasia, utuh, dan selalu tersedia saat dibutuhkan. Ketiga prinsip ini menjadi fondasi utama dalam melindungi aset digital perusahaan. 

Sistem keamanan database mencakup berbagai lapisan perlindungan, mulai dari isi data itu sendiri, sistem manajemen database (DBMS), hingga aplikasi dan infrastruktur jaringan yang terhubung. Bahkan server fisik atau virtual tempat database disimpan juga perlu dijaga keamanannya. 

Dalam praktiknya, menjaga keamanan database sering kali berarti mengorbankan sedikit sisi kenyamanan. Semakin mudah sistem diakses, semakin besar pula risikonya. Sebaliknya, semakin ketat perlindungannya, semakin terbatas fleksibilitas pengguna. Karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara kemudahan akses dan perlindungan data, agar sistem tetap aman tanpa menghambat produktivitas. 

4 Ancaman Umum yang Mengintai Database Anda

Tidak peduli sekuat apa sistem yang digunakan, kerentanan bisa muncul dari berbagai sisi, mulai dari kesalahan manusia hingga serangan siber yang kompleks. Berikut beberapa ancaman paling umum yang perlu diwaspadai. 

Human Error

Faktor manusia masih menjadi penyebab utama kebocoran data. Penggunaan password lemah, berbagi kredensial, atau kelalaian dalam mengatur akses sering kali membuka celah keamanan. 

Serangan Injeksi SQL/NoSQL 

Penyerang dapat menyisipkan kode berbahaya ke dalam query database melalui aplikasi web, sehingga mampu membaca, mengubah, atau menghapus data sensitif. 

Serangan Buffer Overflow dan DoS/DDoS

Pada serangan ini, server dibanjiri permintaan palsu hingga tidak dapat merespons permintaan pengguna yang sah. Akibatnya, performa menurun drastis bahkan bisa menyebabkan sistem crash. 

Malware

Malware tetap menjadi ancaman klasik yang efektif. Melalui endpoint yang terhubung ke jaringan, malware dapat mengeksploitasi celah sistem untuk mencuri atau merusak data. 

8 Langkah Utama Menjaga Keamanan Database Perusahaan 

Karena database terhubung ke banyak komponen lain, dari server, aplikasi, hingga perangkat pengguna, maka perlindungan harus diterapkan secara menyeluruh, tidak hanya pada sistem database itu sendiri. Berikut langkah-langkah penting untuk menjaga keamanan data. 

Keamanan Fisik

Baik disimpan di data center maupun di cloud, server database harus ditempatkan di lingkungan aman, memiliki kontrol suhu, serta dilindungi dari akses tidak sah. Untuk database cloud, keamanan fisik biasanya ditangani langsung oleh penyedia layanan. 

Terapkan prinsip least privilege, setiap pengguna hanya memiliki hak akses sesuai kebutuhan kerjanya. Selain itu, batasi koneksi ke database agar hanya bisa dilakukan melalui jalur aman dan terverifikasi. 

Keamanan Akun dan Perangkat Pengguna

Pantau aktivitas pengguna secara berkala, termasuk siapa yang mengakses, kapan, dan bagaimana data digunakan. Gunakan solusi monitoring untuk mendeteksi perilaku mencurigakan, serta pastikan perangkat pengguna aman dari ancaman fisik dan digital. 

Enkripsi Data 

Gunakan enkripsi kuat untuk melindungi data, baik saat disimpan (at rest) maupun saat dikirim (in transit). Pastikan pengelolaan kunci enkripsi mengikuti praktik terbaik industri. 

Keamanan Software Database

Selalu gunakan versi terbaru DBMS dan segera lakukan patch keamanan saat tersedia. Celah yang tidak ditambal bisa menjadi pintu masuk bagi penyerang. 

Keamanan Aplikasi dan Web Server 

Aplikasi yang terhubung ke database juga berpotensi menjadi jalur serangan. Karena itu, lakukan uji keamanan (security testing) secara rutin dan terapkan standar keamanan terbaru. 

Keamanan Backup

Backup database sering kali luput dari perhatian, padahal risikonya sama besar. Terapkan enkripsi dan kontrol akses yang sama ketatnya seperti pada database utama. 

Audit dan Pemantauan

Audit rutin penting untuk memastikan kepatuhan dan mendeteksi potensi ancaman sejak dini. Catat setiap login, perubahan data, dan aktivitas penting lainnya untuk meningkatkan transparansi. 

Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi Bisnis Dengan Migrasi Database di Era Transformasi Digital 

Oracle Data Masking: Perlindungan Data Sensitif di Lingkungan Non-Produksi

Salah satu tantangan besar dalam keamanan database adalah melindungi data sensitif di lingkungan non-produksi, seperti saat pengujian atau pengembangan aplikasi. 

Oracle Data Masking and Subsetting hadir untuk menjawab tantangan ini dengan mengganti data asli menggunakan data fiktif namun tetap realistis. Developer dan tester tetap dapat bekerja dengan data “nyata”, tanpa mengorbankan kerahasiaan informasi sensitif. 

Beberapa fitur unggulan Oracle Data Masking antara lain. 

  • Predefined Masking Formats: Template siap pakai untuk data umum seperti nomor kartu kredit dan alamat email. 
  • Deterministic Masking: Menjaga konsistensi hasil masking agar integritas data tetap terpelihara. 
  • Conditional Masking: Masking hanya dilakukan pada data tertentu sesuai kondisi yang ditetapkan. 
  • Reversible Masking: Opsi de-identifikasi agar data bisa dikembalikan ke bentuk asli jika diperlukan. 
  • Custom Masking Policies: Kebijakan khusus sesuai kebutuhan organisasi. 
  • Multi-Database Support: Mendukung berbagai versi database Oracle. 
  • Comprehensive Auditing: Semua aktivitas masking dicatat secara detail untuk transparansi dan akuntabilitas. 

Dengan pendekatan ini, Oracle membantu organisasi melindungi data sensitif tanpa memperlambat proses bisnis atau pengembangan aplikasi. 

MySQL Enterprise Edition: Perlindungan Lanjutan untuk Sistem MySQL 

Selain Oracle, solusi lain yang banyak digunakan di dunia enterprise adalah MySQL Enterprise Edition. 

Versi ini menawarkan fitur keamanan yang jauh lebih komprehensif dibandingkan Community Edition, menjadikannya pilihan ideal bagi perusahaan yang mengutamakan keamanan data. 

Beberapa fitur utamanya meliputi: 

  • Transparent Data Encryption (TDE): Melindungi data-at-rest agar tetap aman dan memenuhi regulasi perlindungan data. 
  • Masking & De-identification: Menyamarkan identitas data sensitif di lingkungan non-produksi. 
  • Firewall dan Audit: Mencegah serangan seperti SQL injection serta mencatat seluruh aktivitas untuk kepatuhan dan investigasi. 
  • Autentikasi Eksternal & Enkripsi In-Flight: Mendukung integrasi dengan sistem keamanan seperti SSO atau LDAP, serta enkripsi data saat dikirim antar sistem. 

Dengan kombinasi fitur tersebut, MySQL Enterprise Edition memberikan perlindungan komprehensif tanpa mengorbankan fleksibilitas dan performa, menjadikannya solusi tepercaya untuk organisasi yang mengandalkan ekosistem MySQL. 

Amankan Database Perusahaan Anda dengan Solusi Oracle dan MySQL dari MBT

Mega Buana Teknologi (MBT), bagian dari CTI Group, hadir sebagai distributor resmi Oracle dan MySQL yang menawarkan solusi perlindungan database menyeluruh. Dengan dukungan tim profesional bersertifikasi dan pengalaman implementasi di berbagai industri, MBT membantu perusahaan memastikan infrastruktur database tetap aman, stabil, dan patuh terhadap standar keamanan data. 

Percayakan kebutuhan keamanan database Anda kepada MBT. Hubungi kami di link berikut untuk dapatkan layanan migrasi, implementasi, dan dukungan penuh guna melindungi aset data paling berharga dalam bisnis Anda. 

Penulis: Wilsa Azmalia Putri – Content Writer CTI Group

Share This Article :

Table of Contents

Related Post

Cloud Infrastructure

Transformasi digital telah mengubah cara perusahaan mengelola teknologi informasi. Di tengah percepatan inovasi ini, cloud infrastructure menjadi tulang punggung yang memungkinkan bisnis...

data governance

Bayangkan jika sebuah pabrik memiliki banyak sensor dan data produksi yang mengalir tanpa kendali, termasuk ketika terjadi kerusakan data, mesin down, hingga...

Backup and replication

Indonesia menghadapi lonjakan serangan siber yang signifikan, tercatat 3,64 miliar serangan hanya dalam enam bulan pertama 2025. Angka ini menunjukkan setiap bisnis,...

Start a Conversation