Cyber security menjadi trending topik dalam beberapa pekan terakhir sejak insiden yang menimpa Pusat Data Nasional (PDN) akibat serangan siber. Peretas yang berhasil membobol PDN ini tidak hanya mencoreng pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggung jawad terhadap keamanan data, namun secara luas juga memicu kembali kekhawatiran banyak pihak terutama para pelaku bisnis terkait kesiapan perusahaannya menghadapi serangan ransomware.
Melalui artikel ini, kita ingin mengingatkan kembali bagi semua soal mengapa setiap bisnis modern perlu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip cyber security.
Apa itu Cyber Security?
Cyber security berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu “cyber” yang berarti dunia maya atau internet, dan “security” yang berarti keamanan. Dalam konteks ini, cyber security adalah upaya perlindungan terhadap sistem yang terhubung ke internet, mencakup hardware, software, hingga data.
Dalam praktik keamanan siber tidak hanya harus dilakukan oleh perusahaan dan instansi pemerintah, namun juga setiap individu, karena setiap orang berpotensi menjadi kerentanan dalam upaya untuk melindungi data center dan sistem komputer dari akses tidak sah.
5 Jenis Ancaman Cyber Security
Ada berbagai jenis ancaman yang dapat membahayakan sistem dan data. Berikut adalah beberapa ancaman umum yang perlu Anda diperhatikan:
1. Malware
Software berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengakses sistem tanpa izin.
2. Phishing
Upaya untuk mendapatkan informasi sensitif dengan menyamar sebagai entitas terpercaya.
3. Ransomware
Jenis malware yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk mengembalikannya.
4. DDoS (Distributed Denial of Service)
Serangan yang bertujuan membuat layanan atau sistem tidak dapat diakses dengan membanjiri jaringan.
5. Man-in-the-Middle (MitM)
Serangan di mana penyerang mencegat komunikasi antara dua pihak untuk mencuri data.
Contoh Kasus Ancaman Cyber Security: Lemahnya Sistem Keamanan Siber pada Pusat Data Nasional
Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia tengah menjadi sorotan publik karena serangan siber yang menyebabkan lumpuhnya layanan selama lebih dari sepekan Peretas berhasil membobol server PDN dan menuntut tebusan sebesar US$8 juta (sekitar Rp130 miliar) kepada pemerintah Indonesia.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menjelaskan kronologi peretasan ini. Berdasarkan analisis, serangan dimulai pada 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB, dengan upaya penonaktifan sistem keamanan internal PDN. Hal ini memungkinkan aktivitas berbahaya terjadi tanpa terdeteksi.
Akibat serangan ini, server Pusat Data Nasional terganggu, berdampak pada lebih dari 200 instansi pusat dan daerah. Serangan ini juga menyebabkan kebocoran data pribadi, termasuk KTP masyarakat.
Bagaimana Cara Memperkuat Cyber Security agar Insiden PDN Tak Terulang Lagi?
Di era digital seperti saat ini ketika nyaris setiap aspek dalam bisnis bersandar pada TI, keamanan siber menjadi sangat penting. Serangan siber termasuk yang baru-baru ini menimpa PDN menjadi ancaman nyata untuk keberlangsungan bisnis,
Lantas, bagaimana cara dan langkah-langkah dalam memperkuat keamanan di dunia maya ? Berikut ulasannya:
1. Pendidikan dan Pelatihan
Penting bagi semua anggota perusahaan untuk mendapatkan pendidikan tentang ancaman siber dan praktik terbaik dalam keamanan. Dengan pengetahuan yang tepat, karyawan dapat menjadi garis pertahanan pertama melawan serangan.
2. Kebijakan Keamanan yang Kuat
Menyusun kebijakan keamanan yang jelas dan komprehensif akan membantu semua pihak memahami tanggung jawab mereka. Kebijakan ini harus mencakup kontrol akses, penggunaan perangkat, dan perlindungan data.
3. Pemantauan dan Audit Rutin
Melakukan pemantauan sistem secara terus-menerus dan audit keamanan secara berkala akan membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih awal. Hal ini juga penting untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
4. Rencana Pemulihan Insiden
Memiliki rencana pemulihan insiden yang jelas akan memastikan perusahaan dapat pulih dengan cepat jika terjadi serangan. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk mengatasi dan memulihkan data yang terpengaruh.
5. Adopsi Sistem Keamanan Terbaru
Terakhir Anda dapat mengadopsi sistem keamanan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda dan salah satu pilihannya adalah Stellar Cyber. Solusi keamanan siber dari Stellar Cyber ini di desain untukmembantu perusahaan Anda dalam melindungi data dengan menawarkan platform terintegrasi yang memungkinkan deteksi, investigasi, dan respons terhadap serangan siber secara efisien.
Ingin Data Anda Aman dan Siap Hadapi Serangan Ransomware? Stellar Cyber Bisa Jadi Solusi!
Stellar Cyber adalah solusi cyber security yang terintegrasi dalam satu platform (all-in-one SecOps platform) yang meliputi NexGen-SIEM, TIP, UEBA, NDR, SOAR, dan lain-lain sehingga menawarkan efisiensi dan kemudahan untuk semua pelaku bisnis dalam melakukan deteksi,investigasi dan merespons serangan siber.
Selain itu, solusi ini juga memberikan kemudahan pengelolaan keamanan data dari berbagai jaringan, endpoint, cloud, maupun log dalam satu repositori. Selain itu solusi Stellar Cyber dibekali kemampuan secara otomatis untuk mendeteksi dan mengkorelasikan peringatan dini (alert) menggunakan tools pendeteksi ancaman multimodal berbasis Machine Learning (ML).
Hal tersebut memungkinkan penelusuran ancaman secara real-time dan akurat karena didukung data yang kontekstual. Kapabilitas ini meningkatkan Mean Time to Detect (MTTD) hingga 20 kali lipat dan 8 kali lipat dalam Mean Time to Respond (MTTR).
Fitur dan Keunggulan Solusi Cyber Security dari Stellar Cyber
Stellar Cyber menawarkan lebih dari 400 integrasi siap pakai dengan berbagai produk perlindungan endpoint, manajemen identitas, dan CASB. Pengguna memiliki kebebasan untuk memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Selain itu,juga memiliki kemampuan perlindungan jaringan yang kuat, analitik keamanan, dan respons otomatis untuk menjaga konsistensi perlindungan terhadap ransomware di seluruh lingkungan IT dan OT.
Adapun beberapa fitur unggulan dari Stellar Cyber adalah:
Ultra-Flexible Data Sources
Memungkinkan pengguna menggabungkan data dari berbagai kontrol keamanan dan alat TI yang sudah ada untuk analisis yang lebih menyeluruh.
Normalisasi dan Enrichment Data
Data secara otomatis dinormalisasi dan diperkaya dengan konteks, memungkinkan analisis yang komprehensif dan dapat diskalakan.
Automated Threat Hunting
Pengguna dapat membuat skenario perburuan ancaman yang dapat dijalankan baik secara ad-hoc maupun sesuai jadwal yang ditentukan.
Advanced Threat Detection
Menggunakan model ancaman berbasis AI dan aturan yang telah dikurasi untuk mengidentifikasi ancaman yang sulit terdeteksi.
AI-Driven Security Analytics
Menggabungkan peringatan yang tampak terpisah menjadi insiden yang lebih besar, memberikan konteks dan prioritas bagi analis keamanan.
Repeatable Incident Response
Pengguna dapat melakukan tindakan respons secara manual atau mengotomatiskan respons sepenuhnya dengan platform.
Security Analyst Workbench
Menyediakan fitur interface intuitif yang memungkinkan analis untuk mengakses semua aktivitas, melakukan perburuan ancaman, dan memulai tindakan respons dengan cepat.
User and Entity Behavior Analytics (UEBA)
Memonitor perilaku pengguna dan entitas untuk mengidentifikasi aktivitas yang menyimpang dari norma sebagai potensi risiko keamanan.
Network Detection and Response (NDR)
Menggabungkan raw packet collection seperti log, Netflow, dan IPFix dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi ancaman di jaringan TI dan OT.
File Integrity Monitoring (FIM)
Memantau file-file kritis dan memberikan peringatan ketika terjadi perubahan yang tidak sah.
Intrusion Detection System (IDS)
Memantau trafik jaringan untuk aktivitas yang mencurigakan berdasarkan tanda tangan serangan yang dikenal.
Sandbox
Menguji file mencurigakan secara otomatis untuk menentukan apakah mereka memiliki niat berbahaya.
Threat Intelligence Platform (TIP)
Mengimpor dan mengaitkan data dari sumber intelijen ancaman pihak ketiga untuk memberikan konteks kepada analis keamanan.
Security Orchestration
Menggunakan playbook yang telah ditentukan untuk merespons ancaman siber secara konsisten.
Next-Generation SIEM (NG-SIEM)
Mengumpulkan dan menormalkan data dari berbagai sumber, mengoptimalkan pencarian dan perburuan ancaman, serta mempersiapkan data untuk audit kepatuhan.
Dapatkan Solusi Cyber Security dari Stellar Cyber Hanya di MBT
Sebagai authorized distributor Stellar Cyber, Mega Buana Teknologi (MBT) memiliki teknisi IT specialist berpengalaman dan membantu Anda menghindari trial and error saat menerapkan solusi Cyber Security dari Stellar Cyber. Dukungan IT 24/7 akan membantu Anda mendapatkan layanan komprehensif saat sebelum hingga setelah solusi diimplementasikan.
Hubungi kami di sini untuk dapatkan info lebih lanjut mengenai sejumlah keunggulan dari Cyber Security dari Stellar Cyber. Mulailah perjalanan meningkatkan keamanan siber sekarang!
Penulis: Ary Adianto
Content Writer CTI Group