Kerap disebut sebagai ‘”bahan bakar” bagi Industri 4.0, data kini memainkan peran vital dalam mendorong transformasi bisnis. Di tengah ledakan data dan tekanan untuk agile, perusahaan tidak bisa lagi bergantung pada infrastruktur tunggal. Menurut McKinsey 60% sistem IT enterprise akan berbasis cloud pada tahun 2025. Di tengah perubahan besar ini, hybrid cloud storage jadi pendekatan yang makin relevan karena mampu menjawab kebutuhan fleksibilitas, performa, dan kontrol.
Penasaran kenapa hybrid cloud storage makin dilirik banyak perusahaan? Simak pembahasan lengkapnya di artikel ini untuk memahami cara kerjanya, alasan di balik tren ini, serta tantangan yang perlu diperhatikan dalam penerapannya.
Apa itu Hybrid Cloud Storage?
Hybrid cloud storage adalah model penyimpanan data yang mengintegrasikan on-premises storage dan public cloud storage dalam satu arsitektur yang saling terhubung. Sistem ini memungkinkan perpindahan data dan workload secara konsisten di antara kedua lingkungan tanpa perlu konversi format atau refactor aplikasi.
Umumnya, hybrid cloud storage dijalankan melalui software-defined storage dan jaringan yang mendukung konektivitas antara data center lokal dan layanan cloud publik, dikelola lewat satu platform atau interface yang terpusat.
Bagaimana Hybrid Cloud Storage Bekerja?
Hybrid cloud storage bekerja dengan menggabungkan sistem penyimpanan dari on-premises dan public cloud menjadi satu kesatuan arsitektur yang terintegrasi. Konektivitas antar lingkungan ini biasanya didukung oleh VPN, direct connect, atau jaringan SD-WAN, yang memungkinkan data dan aplikasi berpindah secara seamless. Di baliknya, terdapat lapisan virtualisasi dan software-defined storage yang memungkinkan resource storage dikelola secara konsisten di kedua sisi—tanpa perlu refactor aplikasi atau mengubah format data.
Operasional hybrid cloud storage dijalankan melalui satu platform manajemen terpusat, yang mengontrol alokasi, tiering, dan replikasi data. Sistem ini juga mendukung pengaturan policy-based automation, seperti penempatan data berdasarkan tingkat akses (hot, warm, cold) atau kebutuhan keamanan. Dengan fondasi infrastruktur yang seragam dan integrasi antar lingkungan, hybrid cloud storage memungkinkan perusahaan menjalankan workload lintas platform dengan efisiensi dan konsistensi tinggi.
Kenapa Hybrid Cloud Storage Jadi Pilihan Perusahaan Enterprise?
Di tengah pertumbuhan data yang makin masif dan kebutuhan sistem yang terus berubah, perusahaan tidak lagi bisa mengandalkan satu jenis infrastruktur saja. Mengandalkan cloud sepenuhnya bisa membawa risiko dari sisi kontrol, sementara infrastruktur lokal sering kali membatasi skalabilitas dan kelincahan operasional. Karena itu, banyak bisnis mulai melirik pendekatan hybrid—menggabungkan kekuatan dua dunia untuk menjawab tantangan digital secara lebih strategis. Apa saja yang membuat hybrid cloud storage semakin diminati? Berikut beberapa keunggulan utamanya.
Fleksibilitas Lokasi dan Akses
Hybrid cloud storage memungkinkan perusahaan menyimpan data di lokasi yang paling sesuai, baik di on-prem maupun public cloud. Perpindahan data antar lingkungan pun dapat dilakukan tanpa mengganggu sistem yang sudah berjalan.
Efisiensi Biaya yang Lebih Terkelola
Dengan dukungan data tiering otomatis, sistem dapat memindahkan data yang jarang diakses ke storage berbiaya rendah, sementara data aktif tetap berada di media berperforma tinggi. Pendekatan ini terbukti mampu menurunkan biaya operasional penyimpanan hingga 50%, seperti yang dicapai oleh Siemens Healthineers.
Skalabilitas Sesuai Kebutuhan
Arsitektur hybrid memudahkan perusahaan menyesuaikan kapasitas penyimpanan secara cepat, baik untuk ekspansi maupun pengurangan. Ini memberikan kelincahan tanpa perlu investasi infrastruktur besar di awal.
Kontrol dan Visibilitas Penuh
Meskipun data tersebar di beberapa lingkungan, pengelolaan tetap bisa dilakukan melalui satu interface terpusat. Hal ini memudahkan tim IT dalam melakukan monitoring, pengaturan, dan keamanan data secara konsisten.
Mendukung Kebutuhan Regulasi dan Kepatuhan
Dengan hybrid cloud storage, perusahaan bisa menyimpan data sensitif di lingkungan on-prem untuk memenuhi regulasi tertentu, sementara data lainnya tetap bisa diakses melalui cloud. Semua tetap terintegrasi dalam satu sistem kerja yang rapi.
Tantangan di Balik Fleksibilitas Hybrid Cloud Storage
Meskipun hybrid cloud storage menawarkan banyak keunggulan, penerapannya tidak selalu mulus. Menyatukan dua lingkungan yang berbeda dalam satu arsitektur sering kali memunculkan tantangan baru—baik dari sisi teknis, keamanan, maupun operasional. Berikut beberapa tantangan utama yang perlu diperhatikan:
- Integrasi sistem yang kompleks antar cloud dan on-prem.
- Visibilitas data yang terbatas di lingkungan hybrid.
- Risiko latensi saat mengakses data lintas lokasi.
- Pengelolaan keamanan dan compliance yang tidak seragam.
- Ketergantungan pada koneksi internet yang stabil.
- Kurangnya skill khusus di tim untuk mengelola dua lingkungan.
- Potensi pembengkakan biaya jika penggunaan cloud tidak dipantau.
Hybrid Cloud vs Multi-Cloud
Istilah hybrid cloud dan multi-cloud memang terdengar mirip, dan tidak sedikit yang menganggap keduanya sama. Padahal, keduanya punya pendekatan arsitektur dan tujuan yang berbeda. Berikut ringkasan perbandingannya.
Aspek | Hybrid Cloud | Multi-Cloud |
Definisi | Integrasi antara on-prem dan public cloud dalam satu arsitektur terpadu | Penggunaan lebih dari satu public cloud provider tanpa integrasi yang menyeluruh
|
Tujuan Utama | Fleksibilitas dan kontrol dalam pengelolaan data dan workload | Diversifikasi layanan cloud dan mitigasi risiko vendor lock-in |
Integrasi Sistem | Terpadu dan saling terhubung (termasuk manajemen dan data movement) | Umumnya berdiri sendiri antar cloud, memerlukan tools tambahan untuk orkestrasi
|
Pengelolaan | Dikelola dari satu interface atau control plane terpusat | Dikelola secara terpisah atau melalui solusi third-party
|
Cocok untuk | Organisasi yang butuh keseimbangan antara kontrol lokal dan skalabilitas cloud | Organisasi dengan strategi global, workload terdistribusi, atau ingin optimalkan layanan dari beberapa provider
|
Untuk Siapa Hybrid Cloud Storage Dibuat?
Hybrid cloud storage ideal untuk organisasi dengan infrastruktur kompleks dan kebutuhan data yang tersebar—baik dari sisi sensitivitas maupun skalabilitas. Data dengan persyaratan keamanan tinggi tetap berada di on-prem, sementara workload yang lebih dinamis dan membutuhkan resource elastis dapat dialihkan ke cloud. Pendekatan ini sangat cocok untuk sektor seperti layanan kesehatan, keuangan, manufaktur, hingga e-commerce.
Model ini juga relevan untuk perusahaan yang sedang melakukan modernisasi infrastruktur, scale-up, atau menjalankan strategi multi-site. Dengan arsitektur yang memungkinkan manajemen workload lintas platform secara seamless, hybrid cloud storage memberikan kontrol dan fleksibilitas dalam satu sistem terpadu.
Baca Juga: Kupas Tuntas Database Management System (DBMS): Cara Cerdas Kelola Data Bisnis
Hybrid Cloud Storage NetApp: Fleksibilitas, Kontrol, dan Keamanan dalam Satu Platform
NetApp menghadirkan solusi hybrid cloud storage yang menyatukan pengelolaan data di on-prem dan berbagai cloud dalam satu ekosistem terpusat. Dengan integrasi mendalam ke cloud, otomatisasi data tiering, serta performa dan keamanan kelas enterprise, NetApp memungkinkan data berpindah, tersimpan, dan terlindungi secara seamless—tanpa perlu mengubah aplikasi atau infrastruktur yang sudah berjalan. Semua dikendalikan lewat satu interface yang konsisten dan intuitif.
Kenapa Harus NetApp?
Dengan fokus pada efisiensi operasional, kontrol data yang solid, dan skalabilitas yang adaptif, solusi ini dirancang untuk membantu organisasi mencapai performa maksimal tanpa menambah beban kompleksitas. Berikut keunggulan utama yang membedakan NetApp di ranah hybrid cloud storage.
Kendali Penuh dari Satu Titik
NetApp menyatukan manajemen cloud dan on-prem lewat satu interface yang intuitif. Semua konfigurasi, monitoring, dan automasi bisa dilakukan secara terpusat—memudahkan koordinasi dan mempercepat respons tim IT.
Terintegrasi dengan Cloud Tier 1
Solusi NetApp mendukung integrasi native dengan AWS, Azure, dan Google Cloud, memungkinkan workload berjalan optimal tanpa perlu refactor aplikasi atau gangguan terhadap sistem yang sudah ada.
Smart Tiering Otomatis
Data secara otomatis dialihkan ke media penyimpanan paling sesuai—hot, warm, atau cold—berdasarkan penggunaannya. Hasilnya: efisiensi biaya tanpa mengorbankan aksesibilitas atau performa.
Dioptimalkan untuk Skalabilitas dan Kinerja Tinggi
Dibangun untuk menangani workload skala besar dengan latency rendah dan throughput tinggi. Cocok untuk aplikasi bisnis kritikal yang butuh kecepatan, stabilitas, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Keamanan Built-In, Perlindungan Menyeluruh
Dengan backup otomatis, disaster recovery, dan enkripsi native, NetApp melindungi data di seluruh lingkungan hybrid—tanpa perlu tambalan atau solusi eksternal tambahan.
NetApp x Siemens: Inovasi Data di Dunia Kesehatan
Siemens Healthineers, perusahaan global di bidang perangkat imaging dan diagnostik, menggandeng NetApp untuk membangun arsitektur hybrid cloud storage yang scalable dan adaptif terhadap pertumbuhan data lintas workload. Dengan NetApp Cloud Volumes ONTAP, mereka memigrasikan sekitar 30TB file share dari data center on-prem ke Azure secara seamless—tanpa perlu refactor aplikasi. Fitur automated tiering digunakan untuk memindahkan data secara efisien ke Azure Blob Cool Storage, memungkinkan optimalisasi biaya sambil menjaga performa untuk data aktif.
Kolaborasi lintas negara juga ditingkatkan melalui NetApp Global File Cache, memungkinkan tim DevOps di Amerika Serikat dan India mengakses dan mengelola dataset build sebesar 5TB secara real-time. Semua terkonsolidasi dalam satu control plane yang terpusat, lengkap dengan dukungan snapshot, backup otomatis, dan keamanan native. Dengan pendekatan ini, Siemens berhasil menyederhanakan manajemen storage sekaligus mempercepat siklus inovasi teknologi kesehatan secara global.
Bangun Infrastruktur Hybrid yang Cerdas bersama MBT
Sebagai bagian dari CTI Group, Mega Buana Teknologi (MBT) siap membantu perusahaan merancang dan mengimplementasikan solusi hybrid cloud storage yang aman, terintegrasi, dan scalable. Melalui solusi resmi dari NetApp, MBT menghadirkan layanan end-to-end—mulai dari konsultasi, desain arsitektur, hingga implementasi—untuk berbagai kebutuhan infrastruktur, baik on-prem, cloud, maupun hybrid.
Hubungi kami hari ini untuk mulai membangun fondasi infrastruktur data yang lebih fleksibel, efisien, dan siap menjawab tantangan bisnis masa depan.
Author: Danurdhara Suluh Prasasta
CTI Group Content Writer