Tim Security Operations (SecOps saat ini semakin menjadi tumpuan perusahaan untuk mendeteksi, mencegah, dan melindungi bisnis dari ancaman siber yang semakin canggih. SecOps dibentuk dari gabungan staf keamanan dan operasional IT menjadi tim yang berfokus pada monitoring, penilaian risiko, perlindungan aset perusahaan dan beroperasi di security operation center (SOC).
Namun dengan makin berkembangnya teknologi dan evolusi ancaman siber yang juga makin canggih dan kompleks seringkali membuat SecOps kesulitan dalam menerapkan praktik cybersecurity yang komprehensif.
Lantas, apa saja tantangan yang saat ini dihadapi SecOps dan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.
3 Tantangan Bisnis dalam Penerapan Cybersecurity
Umumnya,,ada tiga hal yang menjadi kendala perusahaan dalam menyusun strategi keamanan siber yakni; waktu, sumber daya manusia, dan limitasi anggaran. Berikut penjelasannya.
Waktu
Analis keamanan seringkali menghadapi kendala dalam mengelola tugas karena terlalu sedikit waktu untuk menangani tugas yang sangat banyak. Mulai dari memantau sejumlah besar sistem dan infrastruktur, termasuk jaringan, server, endpoints, aplikasi, dan cloud. Semua tugas tersebut perlu diawasi untuk mencari potensi anomali atau indikasi serangan keamanan. Hal ini juga disebabkan kompleksitas masalah keamanan yang semakin meningkat.
Sumber Daya Manusia
Untuk merekrut analis keamanan yang terlatih dan berkualitas tidak mudah dan membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Di sisi lain, analis keamanan yang telah ada kerap merasa kelelahan karena workloads yang tinggi apalagi ketika tools keamanan siber yang digunakan juga terbatas seperti SIEM atau NDR saja.
Biaya
Tidak bisa dipungkiri, cybersecurity kerap menjadi investasi yang mahal. Perusahaan harus mengeluarkan banyak biaya untuk berbagai tools, pelatihan, dan upaya pencegahan serta deteksi serangan.
Pengertian SecOps dan SOC
Security Operations (SecOps) SecOps
SecOps atau security operations adalah pendekatan yang menggabungkan tim keamanan IT dan tim operasional perusahaan untuk meningkatkan keamanan siber. SecOps didasarkan pada gagasan bahwa keamanan siber tidak hanya menjadi tanggung jawab tim keamanan tetapi juga memerlukan peran tim operasi. SecOps berfokus pada integrasi tools, proses, dan teknologi keamanan siber untuk menciptakan lingkungan keamanan yang lebih koheren dan efisien.
Security Operations Center (SOC)
Security operation center (SOC) adalah fasilitas yang terdiri dari komponen penting dalam mendukung keamanan jaringan atau IT security perusahaan. Sasarannya, SOC untuk mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi insiden keamanan siber menggunakan kombinasi solusi teknologi dan serangkaian proses.
SOC menggunakan berbagai tools dan teknologi keamanan siber, seperti firewall, IDS, IPS, dan SIEM. SOC memainkan peran penting dalam melindungi organisasi dari serangan siber. Dengan memantau jaringan dan sistem secara terus menerus, SOC dapat mendeteksi anomali dan insiden keamanan dengan cepat, sehingga organisasi dapat mengambil tindakan korektif secepat mungkin.
4 Tantangan SecOps dalam Penerapan Cybersecurity
Sumber: stellarcyber.ai
1. Kompleksitas
Keamanan siber menjadi semakin kompleks seiring dengan meningkatnya jumlah tools, perangkat, aplikasi, dan infrastruktur yang terhubung ke jaringan. Hal ini membuat sulit bagi tim SecOps untuk memantau dan melacak semua aktivitas yang terjadi.
2. Kurang Sumber Daya
Banyak perusahaan kekurangan resource dan SDM untuk menjalankan SOC yang efektif. Hal ini dapat menyebabkan tim SecOps yang sudah ada menjadi kewalahan dan sulit untuk mendeteksi dan merespons ancaman dengan cepat di tengah banyaknya pekerjaan lainnya.
3. Jumlah Data Tidak Akurat
Jumlah data yang tidak akurat karena human error atau kesalahan sistem juga kerap menyulitkan SecOps dalam membuat strategi keamanan siber.
4. Keterampilan
SecOps membutuhkan tim yang terampil dan berpengalaman untuk dapat mendeteksi dan merespons ancaman dengan cepat dan efektif. Akan tetapi, ketersediaan tenaga kerja keamanan siber saat ini terbatas. Hal ini membuat perusahaan sulit untuk menemukan dan merekrut talenta keamanan siber yang berkualitas.
Nah, untuk membantu mengatasi permasalahan SecOps, perusahaan dapat menggunakan solusi keamanan siber yang dapat mengidentifikasi ancaman lebih cepat sehingga membantu meringankan pekerjaan SecOps. Solusi Open XDR dari Stellar Cyber bisa menjadi pilihan tepat, dengan pengelolaan keamanan yang terintegrasi dan otomatis, menjamin keamanan data secara cepat, akurat dan hemat biaya.
Mengatasi Tantangan Sec Ops dengan Open XDR dari Stellar Cyber
Open XDR dari Stellar Cyber adalah platform keamanan siber yang menggabungkan data dari berbagai sumber keamanan untuk memberikan visibilitas lebih baik terhadap lingkungan keamanan serta meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi ancaman dan merespons insiden.
Platform Open XDR dari Stellar Cyber menggunakan pendekatan open-source dalam satu platform (all-in-one SecOps platform) yang memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan berbagai tools dan teknologi keamanan, meliputi NexGen-SIEM, TIP, UEBA, NDR, SOAR. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam melakukan deteksi, investigasi, dan merespons serangan siber secara efisien.
Stellar Cyber Open XDR memberikan kemudahan pengelolaan keamanan data dari berbagai jaringan, endpoint, cloud, maupun log dalam satu repositori. Solusi ini dapat secara otomatis mendeteksi dan mengkorelasikan peringatan dini (alert) menggunakan tools pendeteksi ancaman multimodal berbasis Machine Learning (ML).
Hal tersebut memungkinkan penelusuran ancaman secara real-time dan akurat karena didukung data yang kontekstual. Ini juga dapat meningkatkan Mean Time to Detect (MTTD) hingga 20 kali lipat dan peningkatan 8 kali lipat dalam Mean Time to Respond (MTTR).
6 Fitur Open XDR dari Stellar Cyber
Open XDR dari Stellar Cyber mencakup enam komponen penting yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam mengatasi ancaman siber.
1. Automatic Incident Correlation
Fitur ini memungkinkan integrasi dari berbagai alerts yang akan dikorelasikan secara otomatis ke dalam “Incidents” untuk membantu otomatisasi investigasi.
2. Deteksi Multi-Modal
Stellar Cyber mendukung berbagai metode deteksi, termasuk Unsupervised Machine Learning, Supervised ML, rules, dan deteksi di level edge seperti IDS. Pendekatan multi-modal ini membantu dalam mendeteksi ancaman yang beragam dengan berbagai teknik.
3. Pengumpulan Data Disederhanakan
Dilengkapi ratusan integrasi bawaan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik dari on-premises maupun cloud untuk mempermudah tim data dalam pengumpulan data.
4. Native Sensors
Memiliki sensor berbasis jaringan dan sensor server yang membantu menciptakan visibilitas luas di seluruh lingkungan. Sensor ini digunakan untuk mengumpulkan log dan menjalankan IDS serta Malware Sandbox di edge sehingga deteksi ancaman dapat dilakukan lebih awal .
5. Respons
Stellar Cyber menyediakan integrasi tindakan yang dapat diambil secara otomatis atau manual langsung dari platformnya, memungkinkan tim keamanan merespons ancaman dengan cepat dan efisien.
6. Multi-Tenancy
Fitur ini mendukung logical partitioning dari tenants dalam satu instance tunggal yang bermanfaat bagi penyedia MSSPs atau perusahaan dengan beberapa unit bisnis yang membutuhkan isolasi data dan pengelolaan terpisah.
Dapatkan Stellar Cyber Open XDR di MBT
Jangan biarkan tantangan SecOps menghambat produktivitas bisnis Anda. Temukan solusi inovatif untuk menghadapi ancaman siber demi memastikan keamanan sistem dan data bisnis Anda dengan Stellar Cyber Open XDR hanya di Mega Buana Teknologi (MBT).
Sebagai authorized distributor Stellar Cyber, MBT memiliki teknisi IT berpengalaman dan bersertifikat untuk membantu Anda menghindari trial and error saat menerapkan solusi Stellar Cyber Open XDR. Dukungan IT 24/7 memungkinkan Anda mendapatkan layanan komprehensif saat sebelum hingga setelah solusi diimplementasikan. Klik di sini untuk dapatkan info lebih lanjut mengenai Stellar Cyber Open XDR.
Penulis: Wilsa Azmalia Putri
Content Writer CTI Group