Server sering crash, storage cepat penuh, dan aplikasi susah diskalakan, keluhan klasik yang masih menghantui banyak bisnis. Di era digital saat perubahan datang dalam hitungan detik, sistem IT bukan lagi sekadar pendukung, tapi fondasi utama.
Tanpa infrastruktur modern, IT bisa jadi beban; lambat, mahal, dan sulit berkembang. Padahal dengan modernisasi, Anda bisa membangun sistem yang tangguh, fleksibel, dan scalable, siap mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas apa itu modern infrastructure, mengapa penting, jenis solusinya, hingga tren yang akan mengubah cara bisnis bekerja.
Apa Itu Modern Infrastructure?
Saat mendengar istilah modern infrastructure, Anda pasti membayangkan infrastruktur teknologi canggih yang dirancang khusus untuk mendukung dinamika bisnis zaman sekarang.
Bukan sekadar server fisik tradisional, tetapi bagaimana teknologi seperti cloud computing, virtualisasi, dan otomasi bisa mengubah cara kerja sistem, membuatnya lebih efisien, fleksibel, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Bayangkan, sekarang bisnis bisa menyimpan dan mengakses data lewat cloud, tanpa terbatas server fisik. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk scale up atau scale down dengan cepat sesuai kebutuhan.
Dengan virtualisasi, satu perangkat bisa menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dan berkat otomasi, banyak tugas rutin bisa dikerjakan secara otomatis, sehingga lebih hemat waktu dan minim kesalahan.
Kenapa Perusahaan Harus Beralih ke Modern Infrastructure?
Sistem lama (legacy applications) dulu menjadi andalan banyak perusahaan. Namun, di dunia yang semakin cepat berubah, teknologi usang justru bisa menghambat pertumbuhan bisnis. Itulah sebabnya modernisasi infrastruktur bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
1. Lebih Cepat dan Inovatif
Saat ini kecepatan adalah kunci. Dengan infrastruktur modern, tim IT bisa merilis aplikasi dengan lebih cepat dan lebih sering. Modern infrastructure memberi bisnis keunggulan kompetitif dengan meningkatkan kecepatan pengembangan.
2. Performa Tanpa Kompromi
Teknologi modern memungkinkan aplikasi untuk berkinerja stabil meski jumlah pengguna atau kebutuhan meningkat. Dengan skalabilitas tinggi dan keandalan, infrastruktur modern memastikan bisnis tetap siap menghadapi permintaan yang semakin besar dan cepat.
3. Biaya Operasional Lebih Hemat
Merawat sistem lama tidak hanya rumit, tetapi juga mahal. Dengan modernisasi, bisnis bisa memindahkan beban ini ke infrastruktur yang lebih hemat biaya, fleksibel, dan mudah di-maintain.
4. Keamanan Lebih Tangguh
Sistem lama sering kali rentan terhadap serangan karena tidak lagi mendapatkan pembaruan keamanan. Dengan infrastruktur modern, bisnis bisa mengadopsi fitur keamanan terbaru, memastikan data terlindungi dan selalu sesuai dengan standar regulasi yang berlaku.
5. Mudah Terintegrasi
Sistem lama cenderung berdiri sendiri dan sulit diintegrasikan dengan teknologi baru. Di sisi lain, modern infrastructure dirancang untuk mudah terhubung dengan berbagai platform dan alat modern, mempermudah alur data, otomasi, dan kolaborasi antar tim.
Infrastruktur IT Tradisional vs. Modern: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Aspek | Infrastruktur Tradisional | Infrastruktur Modern |
Skalabilitas | Sulit diperluas, butuh hardware baru | Mudah diperluas lewat cloud, fleksibel |
Biaya Operasional | Tinggi, biaya perawatan dan upgrade hardware | Lebih hemat, berbasis subscribe |
Kecepatan Implementasi | Lama, instalasi fisik memakan waktu | Cepat, provisioning instan via cloud |
Aksesibilitas | Terbatas, hanya bisa diakses dan lokasi tertentu | Fleksibel, bisa diakses dari mana saja secara online |
Keamanan | Rentan, sulit update dan rawan celah keamanan | Lebih tangguh, update otomatis dan dukungan keamanan terkini |
Pemeliharaan | Manual | Otomatis |
Integrasi Teknologi Baru | Sulit, sistem tertutup dan tidak fleksibel | Mudah, kompatibel dengan API dan teknologi terkini |
Responsivitas Bisnis | Kurang responsif terhadap perubahan pasar | Sangat adaptif sesuai tren bisnis |
6 Tantangan dalam Mengelola Infrastruktur IT Modern
Infrastruktur modern memang menawarkan banyak keuntungan, namun tidak tanpa tantangan. Bagi banyak bisnis, migrasi dan pengelolaan infrastruktur IT dapat menjadi perjalanan yang penuh rintangan. Berikut adalah beberapa masalah utama yang sering dihadapi dalam proses ini:
- Kompatibilitas: Pindah ke platform baru dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dengan software lama, penting untuk menjaga agar sistem lama dan baru dapat berjalan bersama tanpa gangguan.
- Migrasi Data yang Kompleks: Proses migrasi data dari sistem lama ke infrastruktur modern sering kali rumit dan memerlukan validasi yang hati-hati untuk memastikan data tetap akurat dan aman.
- Menjaga Kelangsungan Bisnis: Peningkatan sistem harus direncanakan dengan cermat untuk meminimalkan downtime dan memastikan kelancaran operasional bisnis.
- Gap Keahlian: Peralihan ke infrastruktur modern memerlukan keahlian dalam cloud, DevOps, dan AI, mengharuskan bisnis untuk berinvestasi dalam pengembangan keterampilan tim atau merekrut ahli baru.
- Biaya dan ROI: Infrastruktur modern bisa mahal, dan penghitungan ROI yang tepat diperlukan untuk memastikan investasi yang dilakukan memberikan manfaat jangka panjang.
- Risiko Keamanan dan Kepatuhan: Mengadopsi platform modern menambah potensi risiko keamanan dan kepatuhan, yang perlu diawasi dengan ketat untuk menjaga data dan aplikasi tetap aman serta sesuai regulasi.
Jenis Solusi Infrastruktur Modern untuk Permudah Pengelolaan Infrastruktur IT
Infrastruktur modern menawarkan berbagai pendekatan untuk membangun sistem yang lebih fleksibel, scalable, dan efisien. Berikut adalah tiga solusi utama yang membantu organisasi mencapai tujuan tersebut.
Cloud-Native Infrastructure
Cloud-native infrastructure memanfaatkan cloud computing secara maksimal dengan memanfaatkan container, microservices, dan alat otomatisasi seperti Kubernetes. Dengan pendekatan ini, aplikasi dapat berjalan dengan fleksibilitas tinggi di berbagai lingkungan, baik itu public, private, atau hybrid cloud.
Keuntungannya proses development dan deployment aplikasi bisa berlangsung lebih cepat, sambil memastikan skalabilitas dan efisiensi sumber daya yang lebih baik. Solusi ini sangat cocok bagi perusahaan yang sedang dalam proses transformasi digital dan ingin merespons pasar dengan cepat.
Hyperconverged Infrastructure (HCI)
HCI mengintegrasikan komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam satu platform yang mudah dikelola. Dibandingkan dengan sistem tradisional yang terpisah-pisah, HCI menyederhanakan operasional dan meningkatkan skalabilitas hanya dengan menambahkan node baru sesuai kebutuhan. Dengan kontrol terpusat dan pendekatan software-defined, HCI menawarkan efisiensi tinggi, cocok untuk workload seperti virtual desktop infrastructure (VDI), disaster recovery, dan aplikasi bisnis yang memerlukan keandalan tinggi.
Composable Infrastructure
Composable infrastructure memisahkan komponen fisik seperti komputasi, storage, dan jaringan menjadi resource pool yang dapat dikonfigurasi secara dinamis. Pendekatan ini memungkinkan tim IT untuk “merakit” infrastruktur sesuai dengan kebutuhan spesifik dalam hitungan menit.
Keuntungannya Anda bisa menghindari overprovisioning dan memaksimalkan utilisasi sumber daya dengan lebih efisien. Ini memberi fleksibilitas lebih bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis.
Baca Juga: Kupas Tuntas Database Management System (DBMS): Cara Cerdas Kelola Data Bisnis
Tren Modern Infrastructure yang Akan Mengubah Cara Bisnis Bekerja
Infrastruktur modern terus berkembang dengan cepat, didorong oleh beberapa tren yang mengubah cara kita bekerja dan berinovasi. Berikut adalah tiga tren utama yang saat ini membentuk masa depan infrastruktur IT.
Skalabilitas dan Fleksibilitas Sumber Daya
Infrastruktur modern memberikan kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas dengan kebutuhan secara dinamis. Dengan cloud computing dan otomatisasi, sumber daya dapat dialokasikan dengan cepat dan efisien untuk menangani beban kerja digital yang terus berkembang. Hal ini memungkinkan bisnis untuk tetap efisien dan responsif terhadap perubahan pasar atau permintaan yang mendadak.
Arsitektur Berbasis Software
Arsitektur berbasis software menjadi semakin populer karena menawarkan manajemen terpusat yang lebih baik, serta meningkatkan kelincahan, efisiensi, dan keamanan. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat dengan mudah beradaptasi dengan teknologi baru tanpa tergantung pada hardware fisik yang ketinggalan zaman. Ini memberi keleluasaan lebih dalam merespons tren teknologi yang berubah dengan cepat.
Pembangunan Stack Berbasis SaaS
Adopsi Software-as-a-Service (SaaS) terus meningkat karena mengurangi kompleksitas pengelolaan infrastruktur dan menghemat biaya modal. Dengan SaaS, perusahaan dapat mengalihkan fokus tim IT mereka dari pemeliharaan infrastruktur ke inovasi dan pengembangan kompetensi inti bisnis. Ini membuka lebih banyak peluang bagi bisnis untuk berfokus pada apa yang benar-benar penting, sambil menyederhanakan proses operasional.
Solusi Modern Infrastructure dari NetApp, Oracle, dan Ruijie Networks
Perkembangan dan implementasi modern infastructure tidak bisa lepas dari peran teknologi terdepan yang ditawarkan oleh para penyedia solusi. Berikut adalah tiga solusi yang menghadirkan pendekatan unik, mulai dari manajemen data, cloud fleksibel, hingga jaringan yang tangguh, untuk mendorong transformasi infrastruktur bisnis Anda.
NetApp: Menyatukan Pengelolaan Data di Era Hybrid dan AI
NetApp menawarkan solusi terintegrasi untuk kebutuhan infrastruktur hybrid yang semakin kompleks. Dirancang untuk mendukung berbagai jenis workload, dari sistem tradisional hingga cloud-native, NetApp memungkinkan perusahaan mengelola dan mengoptimalkan data secara konsisten di lingkungan hybrid cloud.
Salah satu andalan NetApp adalah Cloud Volumes ONTAP, yang menghadirkan efisiensi penyimpanan melalui:
- Deduplikasi dan kompresi data
- Thin provisioning
- Data tiering otomatis antar storage performa tinggi dan rendah, tanpa downtime
Dukungan SnapMirror (replikasi data), BlueXP (backup & recovery), serta proteksi tingkat lanjut (enkripsi, deteksi ransomware) menjadi fitur unggulan Oracle dalam hal keamanan dan kepatuhan.
Fitur application consistency melalui SnapCenter juga memastikan data tetap utuh pada level aplikasi, penting untuk workload seperti database NetApp. Tak hanya itu, NetApp juga punya kapabilitas kuat untuk AI dan analytics, menjamin ketersediaan data yang cepat dalam pipeline untuk mempercepat proses Machine Learning dan insight bisnis.
Oracle: Distributed Cloud yang Fleksibel dan Siap di Mana Saja
Oracle hadir dengan pendekatan distributed cloud yang fleksibel, bisa berjalan di mana saja: public cloud, on-premises, hingga skenario multicloud. Pendekatan ini memberi kebebasan bagi perusahaan untuk menyesuaikan infrastruktur dengan lokasi, regulasi, maupun strategi bisnis.
Beberapa keunggulan utama Oracle:
- Integrasi langsung dengan Microsoft Azure (multicloud-ready)
- Konektivitas performa tinggi lintas cloud
- Harga dan layanan konsisten, baik untuk sektor bisnis maupun pemerintahan
Untuk hybrid cloud, solusi seperti Exadata Cloud@Customer memungkinkan database canggih berjalan langsung di lokasi perusahaan.
Nah, jika Anda ingin cloud yang eksklusif, Oracle juga punya Oracle Alloy dan OCI Dedicated Region, menyediakan lebih dari 100 layanan cloud yang bisa di-deploy di data center Anda sendiri.
Dengan kombinasi fleksibilitas, compliance, dan kapabilitas enterprise, Oracle menjadi pilihan tepat untuk organisasi yang butuh solusi cloud tanpa batas lokasi.
Ruijie Networks: Jaringan Modern yang Mudah Dikelola dan Tahan Uji
Ruijie Networks fokus pada sisi jaringan, menawarkan infrastruktur yang efisien, andal, dan mudah diatur, ideal untuk enterprise, pemerintahan, hingga pendidikan.
Portofolionya mencakup:
- Enterprise switches
- Wireless access points
- Cloud-based network management system
Dengan pengalaman terbukti di proyek besar seperti Twin Towers Tiongkok, Ruijie menunjukkan kapabilitasnya dalam menangani jaringan kompleks dengan konektivitas tinggi dan redundansi tanpa downtime.
Fitur unggul lainnya:
- Intelligent network segmentation
- Automated QoS
- Cloud-managed provisioning yang menyederhanakan deployment
Manajemen terpusat lewat Ruijie Cloud memungkinkan monitoring dan troubleshooting real-time tanpa perlu perangkat tambahan mahal, membuat solusi ini cost-effective dan scalable untuk kebutuhan jaringan modern.
Siap Melangkah ke Infrastruktur yang Lebih Modern?
Sebagai authorized distributor Oracle, Ruijie, dan NetApp, Mega Buana Teknologi (MBT), subsidiary dari CTI Group, siap mendampingi perjalanan transformasi infrastruktur Anda. Dengan layanan profesional dan dukungan teknisi IT berpengalaman, kami memastikan implementasi berjalan efisien, optimal, dan bebas trial-and-error.
Tak hanya itu, MBT juga menyediakan dukungan IT 24/7 yang komprehensif, mulai dari tahap perencanaan, deployment, hingga pasca-implementasi. Semua dirancang untuk memberi Anda ketenangan dan kepercayaan diri dalam membangun fondasi digital yang lebih kuat.
Ingin tahu bagaimana solusi kami bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda?
Hubungi tim MBT hari ini dan mulai transformasi IT Anda dengan langkah yang tepat!
Penulis: Wilsa Azmalia Putri – Content Writer CTI Group