Data protection telah menjadi kebutuhan wajib bagi bisnis seiring meningkatnya kasus ransomware attacks. Ransomware attacks dapat menjadi konsekuensi yang sangat merugikan, mulai dari kerugian keuangan, kerusakan reputasi, dan gangguan pada operasional.
Biaya rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk pemulihan dari serangan ini pada 2021 mencapai US$1,85 miliar. Jumlah tersebut dapat meningkat 10 kali lipat termasuk karena adanya downtime dan waktu recovery.
Di sisi lain, masih banyak perusahaan yang kesulitan menghadapi ransomware attacks yang semakin canggih, ditambah dengan kurangnya sistem pertahanan dan perlindungan yang telah digunakan. Gartner memprediksi pada 2025, 40 persen perusahaan membutuhkan solusi storage yang memiliki mekanisme pertahanan ransomware terintegrasi, a. Angka ini naik dari 10 persen dari 2021.
Lantas, bagaimana mekanisme data protection yang tepat untuk melindungi bisnis dari ransomware attacks? Temukan jawabannya di artikel ini.
Bagaimana Dampak Ransomware Attacks?
Ransomware attacks dapat berdampak sangat luas baik bagi individu maupun organisasi, termasuk menyebabkan kebocoran data, yang dapat berdampak pada privasi, keamanan, dan reputasi. Ransomware juga dapat mengganggu ketersediaan data, sehingga korban tidak dapat mengakses data yang diperlukan untuk menjalankan bisnis atau kehidupan sehari-hari. Ini tentu berdampak pada penurunan produktivitas, layanan pelanggan yang buruk, bahkan kerugian finansial yang signifikan.
Sebuah studi oleh Cybersecurity Ventures memperkirakan bahwa kerugian finansial global akibat serangan ransomware akan mencapai US$265 miliar pada 2031. Kerugian ini dapat disebabkan oleh pembayaran tebusan, biaya pemulihan, dan kerugian reputasi.
Untuk mengurangi risiko serangan ransomware, individu dan organisasi perlu menerapkan praktik keamanan siber yang baik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti selalu meng-update software dan OS, mengaktifkan 2FA, dan mengamankan sistem atau data dengan data protection yang kuat.
Penerapan Data Protection Ransomware Resilient
Menerapkan data protection yang resilien terhadap ransomware attacks merupakan langkah krusial dalam melindungi integritas dan kerahasiaan data. Cara ini dapat meminimalkan downtime, biaya, dan potensi kehilangan data yang akan terjadi jika ransomware attack terjadi.
Berikut beberapa strategi untuk membuat sistem data protection Anda menjadi lebih tangguh terhadap ransomware attack:
Update Software
Pastikan semua software, termasuk OS, antivirus, dan aplikasi lainnya selalu diperbarui. Pembaruan ini seringkali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi sistem dari celah malware.
Penerapan Firewalls dan Antivirus yang Kuat
Gunakan firewall yang kuat dan antivirus untuk mendeteksi dan menghentikan ransomware attacks sebelum dapat merusak sistem.
Pelatihan Karyawan
Berikan pelatihan kepada karyawan tentang praktik keamanan siber yang baik, termasuk cara mengenali e-mail phishing dan menghindari men-download file atau mengklik tautan mencurigakan.
Backup dan Enkripsi Data
Lakukan backup data secara teratur dan simpan di tempat yang terpisah dari jaringan utama. Terapkan juga enkripsi untuk melindungi data sensitif.
Monitoring Aktivitas Jaringan
Gunakan monitoring tools untuk deteksi aktivitas mencurigakan atau anomali. Monitoring cermat dapat membantu merespons serangan ransomware lebih cepat.
Implementasi Access Control
Terapkan kebijakan access control yang ketat untuk memastikan hanya pihak berwenang yang memiliki akses ke data sensitif.
Nah, jika Anda mencari solusi data protection yang inovatif dan efektif untuk mengurangi potensi kerusakan dari serangan ransomware, rangkaian layanan Ransomware Protection and Recovery dari NetApp dapat menjadi pilihan. Layanan ini dibangun dari solusi software anti-ransomware NetApp untuk mendeteksi proaktif ransomware dan kemampuan data recovery dengan cepat.
Service Data Protection dari NetApp Ransomware Protection and Recovery
NetApp Ransomware Protection and Recovery Service adalah layanan profesional dari NetApp untuk membantu organisasi melindungi data mereka dari ransomware attacks serta memulihkannya dengan cepat jika terjadi serangan.
Solusi ini mencakup layanan implementasi dan administrasi untuk berbagai solusi, yaitu Cloud Insights dan Cloud Secure, SnapLock®, SnapMirror®, Multi-Key Management/Advanced Data Encryption, Active IQ® dan Active IQ Unified Manager, SnapCenter®, dan FPolicy.
Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengandalkan NetApp atau partner resmi dari NetApp untuk melakukan implementasi, manajemen, hingga data recovery untuk penerapan solusi ransomware berkelanjutan dengan memastikan tools yang terhubung dapat menerima data dan mengeluarkan peringatan ransomware.
Langkah tersebut juga meliputi monitoring 24/7, pengecekan dan perbaikan, update software secara berkala (termasuk ONTAP), dan daftar blokir, sekaligus memastikan data yang sudah di-backup tidak dapat diubah.
Keuntungan Penerapan Data Protection dari NetApp
NetApp Ransomware Protection and Recovery dirancang sebagai solusi komprehensif untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons serangan ransomware dengan tiga cara, antara lain.
1. Deteksi dan Remediasi Risiko Keamanan Sebelum Ransomware Attack Terjadi
- Identifikasi potensi risiko ransomware: Memungkinkan organisasi mengambil langkah preventif sebelum data kritis terancam
- Rekomendasi praktik terbaik untuk recovery cepat: Tersedia rekomendasi praktik terbaik untuk memperbaiki celah keamanan dengan cepat
- Evaluasi rencana recovery: Evaluasi rencana recovery yang sudah ada untuk memastikannya ketersediaan tinggi dan dapat diandalkan ketika diperlukan
2. Perlindungan Data dan Peningkatan Kesiapan terhadap Ransomware
- Implementasi tools anti-ransomware andal: Gunakan, kelola, dan konfigurasi tools anti-ransomware dari NetApp untuk memberikan perlindungan kuat dari ransomware
- Monitoring, remediasi, dan administrasi software 24/7: Pastikan respons cepat terhadap ancaman dan monitoring keamanan sistem setiap saat
3. Recovery Data Lebih Cepat
Memastikan data yang telah di-backup dapat dipulihkan dengan cepat tanpa mengorbankan integritas data, sekaligus minimalkan downtime dan memulihkan operasional secepat mungkin setelah terjadi serangan.
Baca Juga: 8 Cara Amankan Storage Backup Dari Ancaman Ransomware