Merevolusi Data Center: Ini Alasan Converged Infrastructure Menjadi Masa Depan Efisiensi IT?

Revolutionize the Data Center: Why Converged Infrastructure is the Future of IT Efficiency

Di tengah era digital yang berkembang pesat, banyak perusahaan menghadapi dilema besar: bagaimana menyederhanakan infrastruktur IT tanpa mengorbankan kinerja atau keamanan? Beban kerja hybrid, kebutuhan akan uptime tinggi, serta meningkatnya ancaman siber mendorong organisasi untuk mencari cara baru dalam mengelola data center mereka. 

Di sinilah converged infrastructure mengambil peran penting. Solusi ini menyatukan komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam satu sistem siap pakai—memotong kompleksitas tradisional, mempercepat deployment, dan menghadirkan efisiensi operasional yang belum pernah ada sebelumnya. 

Menurut laporan MarketsandMarkets, pasar global converged infrastructure diperkirakan akan tumbuh dari USD 11,46 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 24,57 miliar pada tahun 2028, mencerminkan permintaan tinggi terhadap arsitektur IT yang sederhana, skalabel, dan hemat biaya. Seiring dengan transformasi digital dan kebutuhan kerja hybrid yang semakin meningkat, tekanan untuk menjaga kelincahan, mengurangi downtime, dan meningkatkan efisiensi operasional menjadi lebih besar dari sebelumnya.  

Apa itu Converged Infrastructure?  Apa itu Converged Infrastructure

Converged infrastructure (CI) adalah kerangka kerja TI terintegrasi yang menggabungkan komputasi (server), penyimpanan, jaringan, dan virtualisasi ke dalam satu sistem yang telah dikonfigurasi sebelumnya dan dikelola secara terpusat. Berbeda dengan model infrastruktur tradisional di mana setiap komponen dikelola secara terpisah, CI menyederhanakan penerapan dan pengelolaan dengan menggabungkan semua sumber daya penting ke dalam satu solusi.  

Ini membantu mengurangi masalah kompatibilitas hardware, menyederhanakan operasi IT, dan mempercepat waktu implementasi layanan atau aplikasi baru. Salah satu keuntungan utama dari converged infrastructure adalah kemampuannya untuk mengurangi kompleksitas operasional. Karena dikemas sebagai sistem yang telah diuji dan divalidasi oleh satu vendor atau aliansi, tim IT dapat menghindari tantangan integrasi antar-komponen dari berbagai sumber. 

Hal ini tidak hanya mempercepat waktu penyebaran, tetapi juga meminimalkan risiko kesalahan konfigurasi dan ketidakcocokan sistem. Selain itu, converged infrastructure mendukung skalabilitas dan optimalisasi performa dengan memungkinkan perusahaan menambah unit modular sesuai pertumbuhan beban kerja. 

Converged Infrastructure vs Hyperconverged Infrastructure vs Public Cloud

Converged infrastructure, hyperconverged infrastructure, dan public cloud adalah tiga solusi penyimpanan yang banyak digunakan oleh perusahaan di era digital. Akan tetapi, tahukah Anda perbedaan di antara ketiganya? Berikut perbandingan lengkap antara converged infrastructure, hyperconverged infrastructure, dan public cloud. 

Fitur/Aspek Converged Infrastructure Hyperconverged Infrastructure Public Cloud 
Arisitektur Komponen hardware terintegrasi (storage, compute, network) Software-defined dengan integrasi compute, storage, virtualization Sepenuhnya tervirtualisasi dan dikelola secara  remote oleh cloud provider 
Deployment On-premises On-premises Off-premises/ remote 
Skalabilitas Skalabilitas dengan menambahkan unit hardware tambahan (modular) Skalabilitas linier dengan menambahkan node baru Skalabilitas hampir tak terbatas 
Manajemen Dikelola terpisah atau melalui kontrol pusat Manajemen terpusat dengan otomasi menyeluruh Dikelola oleh cloud provider (user mengelola workload) 
Performa Konsisten dan tinggi, dioptimalkan melalui hardware Efisien dan skalabel untuk beban kerja virtualisasi Tergantung koneksi internet dan tingkat layanan cloud 
Struktur biaya Didominasi belanja modal (CapEx tinggi di awal) CapEx dengan potensi efisiensi OpEx seiring waktu Didominasi OpEx, dengan model pay-as-you-go 
Keamanan Dikelola sepenuhnya secara internal, keamanan tinggi Keamanan tinggi dengan manajemen lebih sederhana Model tanggung jawab bersama, kontrol lebih terbatas 
Use Case Terbaik Beban kerja penting yang memerlukan kontrol penuh UKM atau perusahaan yang membutuhkan fleksibilitas dan deployment cepat Startups, aplikasi global, atau kebutuhan workload yang dinamis 

 

Keuntungan dan Kelemahan Converged Infrastructure

Berbeda dengan hyperconverged infrastructure dan public cloud seperti yang telah ditampikan di tabel di atas, converged infrastructure menawarkan sejumlah keuntungan. Salah satu keunggulan utamanya adalah kinerja dan keamanan yang stabil—karena infrastrukturnya ditempatkan di on-premises dan telah diuji kompatibilitasnya, organisasi mendapatkan kinerja yang dapat diprediksi, latensi rendah, dan kontrol penuh atas data. 

CI juga merupakan solusi yang terbukti untuk data center yang menjalankan aplikasi penting seperti di sektor perbankan atau kesehatan yang membutuhkan ketersediaan tinggi dan kepatuhan regulasi. 

Namun, CI memiliki keterbatasan dalam hal skalabilitas dan fleksibilitas. Menambah kapasitas sering kali berarti harus membeli perangkat keras tambahan, yang bisa mahal dan memerlukan waktu. CI juga kurang gesit dibanding HCI atau public cloud dalam hal penyebaran cepat atau menghadapi perubahan kebutuhan beban kerja. Selain itu, meskipun komponen telah terintegrasi, manajemennya tetap bisa kompleks dan membutuhkan keahlian khusus, sehingga pemeliharaan dan peningkatan menjadi lebih menantang dibandingkan dengan model HCI atau public cloud. 

Use Case Populer dari Converged Infrastructure  

Converged infrastructure (CI) menjadi solusi pilihan bagi banyak organisasi yang ingin menyederhanakan pengelolaan IT sekaligus meningkatkan skalabilitas dan efisiensi. Salah satu use case paling populer adalah modernisasi data center. CI mengintegrasikan komputasi, penyimpanan, jaringan, dan virtualisasi dalam satu sistem yang dioptimalkan, menjadikannya sangat ideal bagi organisasi yang ingin memperbarui infrastruktur lama dengan performa yang lebih baik tanpa menambah kompleksitas. 

Use case lain yang banyak diterapkan adalah penerapan private cloud. Banyak perusahaan memanfaatkan CI sebagai fondasi untuk membangun private cloud karena kemampuannya yang dapat diskalakan dengan mudah, kinerja yang stabil, dan manajemen terpusat. Selain itu, Virtual Desktop Infrastructure (VDI) juga menjadi aplikasi umum dari CI, karena dapat menyederhanakan manajemen desktop secara terpusat, mempercepat proses penyediaan (provisioning), serta meningkatkan keamanan data. 

Sektor seperti keuangan, kesehatan, dan pendidikan juga menggunakan CI untuk beban kerja kritikal yang memerlukan ketersediaan tinggi, pemulihan cepat, dan performa yang andal. 

Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat! Ini Cara Efektif Terapkan Data Breach Prevention untuk Bisnis Anda 

Bagaimana Cara Penerapan Converged Infrastructure? 

Bagaimana Cara Penerapan Converged Infrastructure

Proses deployment converged infrastructure biasanya dilakukan dengan pendekatan yang terstruktur dan modular. Sebagian besar organisasi memilih arsitektur referensi CI yang telah divalidasi dari vendor terkemuka seperti NetApp, VMware, atau Cisco. Arsitektur ini sudah terdiri dari kombinasi perangkat komputasi, penyimpanan, jaringan, dan virtualisasi yang telah diuji sehingga kompatibel dan memberikan performa optimal sejak awal. 

Proses deployment dimulai dengan analisis kebutuhan bisnis dan beban kerja untuk menentukan konfigurasi CI yang paling tepat. Setelah itu, dilakukan instalasi komponen perangkat keras, seperti server, storage array, dan switch jaringan yang kemudian terhubung melalui software manajemen terpusat. 

Lapisan virtualisasi—seperti VMware vSphere—dikonfigurasi untuk mendukung distribusi beban kerja yang dinamis dan skalabilitas. Terakhir, tim IT menggunakan alat manajemen terpusat untuk mengelola penyediaan infrastruktur, pemantauan, dan update, sehingga operasional harian menjadi lebih sederhana dan efisien. 

Rangkaian Solusi Converged Infrastructure dari MBT

Mega Buana Teknologi (MBT) menawarkan serangkaian solusi converged infrastructure yang sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis di berbagai industri, mulai dari Ruijie, Oracle, NetApp, hingga EasiShare. Berikut penjelasan lengkap mengenai keempat solusi converged infrastructure tersebut. 

Ruijie 

Solusi converged infrastructure dari Ruijie adalah solusi terintegrasi yang menggabungkan komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam satu perangkat siap pakai, dirancang untuk meminimalkan waktu implementasi, mengurangi kompleksitas, dan menyederhanakan operasional IT. Arsitektur terpadu ini memungkinkan perusahaan untuk menghindari tantangan dalam mengelola berbagai sistem perangkat keras secara terpisah, yang sering kali menyebabkan beban operasional yang tinggi dan keterlambatan dalam penerapan. 

Solusi ini didukung oleh Ruijie Management Control Platform, yang memungkinkan pengelolaan infrastruktur secara terpusat dan efisien. Melalui satu antarmuka, tim IT dapat melakukan penyediaan sumber daya, memantau performa, dan melakukan penskalaan sistem sesuai kebutuhan. Hal ini secara signifikan meningkatkan kelincahan operasional dan memudahkan proses pemeliharaan, terutama bagi perusahaan yang ingin melakukan modernisasi TI tanpa menambah beban pengelolaan. 

Keamanan juga menjadi aspek utama dari converged infrastructure Ruijie. Platform ini dilengkapi dengan fitur keamanan bawaan seperti Role-Based Access Control (RBAC), Akses dan Transfer File Terenkripsi, serta Log Audit yang mendetail untuk memastikan akuntabilitas dan melindungi data sensitif. Kapabilitas ini membantu menjaga keamanan data pribadi maupun organisasi, menjadikan Ruijie pilihan terpercaya bagi industri dengan kebutuhan kepatuhan tinggi. 

Ketahui Produk Lebih Lanjut: Ruijie 

Oracle

Solusi converged infrastructure Oracle—dikenal juga dengan Engineered Systems adalah solusi terintegrasi yang dirancang khusus untuk menggabungkan komputasi, penyimpanan, jaringan, virtualisasi, dan teknologi database dalam satu platform terpadu. Dibangun untuk menjalankan Oracle Database dan aplikasi bisnis kritikal secara optimal, solusi ini membantu organisasi menyederhanakan kompleksitas IT, mempercepat implementasi, dan meningkatkan keamanan data. 

Berbeda dengan sistem multi-vendor tradisional yang sering menghadapi tantangan kompatibilitas dan pemeliharaan, Oracle Converged Infrastructure menyediakan stack yang telah diintegrasikan dan diuji sebelumnya yang dioptimalkan khusus untuk beban kerja Oracle. Ini bukan hanya tentang konsolidasi infrastruktur—melainkan tentang performa cerdas. 

Dengan fitur analitik bawaan, kemampuan machine learning, dan otomatisasi, Oracle memungkinkan organisasi menjalankan aplikasi cerdas dengan lebih cepat, aman, dan andal. Berikut lima solusi utama converged infrastructure dari Oracle: 

  • Oracle Exadata
    Infrastruktur berperforma tinggi yang dioptimalkan untuk beban kerja Oracle Database dengan skalabilitas, ketersediaan, dan otomatisasi tingkat tinggi. 
  • Oracle Database Appliance (ODA)
    Sistem sederhana dan hemat biaya untuk menjalankan database dan aplikasi Oracle, dengan integrasi software, komputasi, penyimpanan, dan jaringan. 
  • Zero Data Loss Recovery Appliance
    Solusi backup dan recovery yang dirancang khusus untuk menghilangkan kehilangan data dan memastikan pemulihan database Oracle secara andal. 
  • Oracle Compute Cloud@Customer
    Membawa infrastruktur cloud Oracle ke dalam data center Anda—ideal untuk kebutuhan kepatuhan, latensi rendah, atau residensi data. 
  • Oracle Private Cloud Appliance
    Solusi siap pakai yang menghadirkan infrastruktur cloud-native untuk beban kerja campuran di lingkungan data center Anda, mendukung aplikasi Oracle maupun pihak ketiga. 

Ketahui Produk Lebih Lanjut: Oracle 

NetApp

Solusi converged infrastructure NetApp didesain untuk untuk mendukung lingkungan data terintegrasi dengan performa tinggi yang menggabungkan komputasi, penyimpanan, dan jaringan secara seamless. Melalui NetApp Unified Storage dengan ONTAP, organisasi dapat mengelola data terstruktur maupun tidak terstruktur secara terpusat, baik di lingkungan on-premises maupun hybrid cloud. 

Hal ini mempermudah penskalaan, pengamanan, dan pemanfaatan data dalam skala besar—terutama untuk workload seperti AI, machine learning, dan analitik. Salah satu penawaran utama dalam ekosistem ini adalah NetApp FlexPod—solusi infrastruktur yang aman, cerdas, berkelanjutan, dan siap untuk hybrid cloud, hasil kolaborasi dengan Cisco.  

FlexPod menghadirkan performa kelas enterprise yang konsisten, sekaligus memberikan kelincahan untuk memenuhi kebutuhan transformasi digital. Solusi ini sangat ideal bagi perusahaan yang ingin memodernisasi infrastruktur IT tanpa mengorbankan keamanan atau kemudahan pengelolaan. FlexPod juga mendukung berbagai use case canggih seperti personalisasi berbasis AI, rekomendasi konten cerdas, hingga otomatisasi layanan digital. 

Ketahui Produk Lebih Lanjut: NetApp 

EasiShare 

EasiShare menghadirkan solusi converged infrastructure yang andal, dirancang untuk memenuhi kebutuhan keamanan tinggi dan performa optimal di lingkungan bisnis modern. Dengan dukungan untuk penerapan secara on-premises di infrastruktur terpadu (converged infrastructure stack), EasiShare memberikan platform terintegrasi dan skalabel untuk berbagi file serta kolaborasi yang aman lintas departemen maupun lokasi. 

Mengutamakan optimasi performa dan skalabilitas, EasiShare menjamin ketersediaan tinggi dan akses data yang cepat bahkan saat beban kerja tinggi. Hal ini menjadikannya ideal bagi industri yang diatur secara ketat atau lingkungan dengan mission-critical, di mana tata kelola data, kecepatan, dan keandalan adalah prioritas utama. 

Keamanan merupakan fondasi utama dari arsitektur EasiShare. Dengan enkripsi end-to-end dan kontrol akses yang ketat, EasiShare memastikan informasi sensitif tetap terlindungi di setiap tahap—mulai dari pengunggahan, pengiriman, hingga penyimpanan. Baik digunakan di institusi keuangan, pemerintahan, maupun layanan kesehatan, EasiShare memungkinkan organisasi menjaga kepatuhan sekaligus memfasilitasi kolaborasi yang aman dan efisien. 

Ketahui Produk Lebih Lanjut: EasiShare 

Dapatkan Solusi Converged Infrastructure Hanya di MBT 

Mega Buana Teknologi (MBT) sebagai bagian dari CTI Group, menawarkan solusi converged infrastructure dari Ruijie, Oracle, NetApp, dan EasiShare untuk meningkatkan bisnis Anda dengan menyederhanakan penerapan dan pengelolaan komputasi, penyimpanan, jaringan, dan virtualisasi dalam satu solusi. Didukung oleh tim yang berpengalaman dan tersertifikasi untuk implementasi solusi converged infrastructure, tim MBT memastikan perusahaan dapat menikmati layanan yang optimal untuk memaksimalkan implementasi sekaligus mengatasi tantangan bisnis dan mempercepat inovasi. Dapatkan penawaran menarik dengan menghubungi kami di sini for informasi lebih lanjut mengenai solusi converged infrastructure. 

Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group 

Share This Article :

Table of Contents

Related Post

Here’s How to Apply the most Effective Data Breach Prevention Strategies for Your Business

Meningkatnya serangan siber seperti phishing, malware, hingga eksploitasi perangkat IoT, data breach prevention tak bisa lagi dianggap sebagai opsi tambahan. Menurut Gartner...

Kupas Tuntas Database Management System (DBMS) Cara Cerdas Kelola Data Bisnis

Pernah penasaran bagaimana e-commerce atau bank bisa atur jutaan data tiap hari tanpa chaos? Ternyata, rahasianya ada di balik layar, yaitu Database...

Data Warehouse 101 Unlocking Business Insights Through Smart Data Management

Di era digital yang makin kompetitif, data telah menjadi aset paling berharga bagi perusahaan. Namun, banyak bisnis masih kesulitan mengelola lonjakan data...