Ransomware adalah sebuah ancaman yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Jika tidak dijaga dengan benar, aset digital bisnis dapat hilang, rusak, atau bahkan diretas oleh hacker. Maka dari itu, penting bagi bisnis untuk menerapkan keamanan yang komprehensif dan manajemen risiko yang baik untuk pengelolaan data.
Hal ini termasuk memastikan bahwa sistem dan aplikasi yang berhubungan dengan data bisnis diperbarui secara berkala, memiliki kebijakan keamanan ketat, dan melakukan audit keamanan reguler. Lalu, bagaimana penerapan dan solusi yang bisa digunakan untuk menerapkan manajemen risiko perlindungan data dengan tepat dan aman? Cari tahu penjelasannya di artikel berikut.
Mengapa Manajemen Risiko Perlindungan Data Penting?
Seperti yang kita ketahui, jaringan dan aplikasi yang tidak aman sangat rentan terkena serangan siber hingga menyebabkan dampak yang parah. Serangan siber yang kerap terjadi adalah ransomware dan data breach.
Ransomware adalah salah satu jenis malware yang bisa merusak dan mengunci data-data penting di sebuah sistem atau perangkat. Sedangkan, data breach adalah insiden keamanan di mana data dan informasi seorang pengguna telah diretas tanpa adanya otorisasi. Secara umum, keduanya terjadi karena kelemahan pada keamanan device dan perilaku pengguna ketika menggunakan perangkat mereka.
Seperti kejadian di awal 2023, terjadi serangan ransomware terhadap salah satu bank negeri. Awal mulanya, layanan bank tersebut sempat alami gangguan dari 8 hingga 11 Mei 2023 yang menyebabkan nasabah tidak dapat melakukan transaksi di kantor cabang, ATM, dan bahkan aplikasi mobile.
Insiden tersebut didalangi oleh hacker yang menyerang sistem bank dengan ransomware LockBit 3.0. Ini merupakan salah satu jenis malware yang dapat mengekripsi data di komputer dan mengekstraksi data tersebut untuk ditransfer ke perangkat lain. Diketahui, sekitar 1,5 TB data dari 9 database yang berisi 15 juta data nasabah dan karyawan diklaim berhasil dicuri. Data tersebut meliputi data pribadi, transaksi, dokumen finansial, hingga password semua layanan internal dan eksternal.
Dari kasus tersebut, bisa dilihat betapa pentingnya keamanan data pada bisnis. Dengan meningkatkan keamanan data, bisnis dapat memastikan bahwa data mereka tetap aman dan rahasia, dan bebas dari serangan siber. Keamanan data juga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan membantu pencapaian bisnis.
Kelola Manajemen Data: Pentingnya Konsep “What Could Go Wrong”
Saat mengelola manajemen data atau file, perlu dipastikan aktivitas yang berkaitan dengan file seperti mengirim atau men-download tetap aman. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menerapkan konsep “What Could Go Wrong (WCGW)” yakni antisipasi kejadian yang kemungkinan terjadi saat mengelola data.
“What Could Go Wrong” terbagi ke dua skenario berikut.
1. Menerima File dari Pihak Eksternal
Sebelum mengakses file yang diterima, perhatikan banyak kemungkinan seperti pengirim yang tidak terverifikasi melakukan transfer data melalui email atau USB atau mengunduh file terinfeksi virus sehingga menyebabkan kerusakan pada PC serta menyebar ke server lain.
2. Sharing File ke Pihak Eksternal
Sama dengan penjelasan di atas, saat melakukan file sharing beberapa kemungkinan bisa terjadi seperti tidak sengaja mengirim file ke orang yang salah, sehingga menjadi celah bagi orang tidak bertanggung jawab mengakses tools atau link tertentu dan mendownload file penting untuk melakukan ransom.
Untuk menghindari kejadian tersebut, sudah saatnya perusahaan menerapkan solusi kelola data yang aman. EasiShare menjadi pilihan tepat sebagai platform yang menciptakan ruang yang aman bagi perusahaan untuk bertukar file dengan user friendly interface yang dikemas dengan keamanan tinggi.
Baca Juga: Begini Cara Memilih Solusi File Sharing Aman Dan Fleksibel
EasiShare: Lindungi dan Menjamin Keamanan Aset Digital Berharga Anda
EasiShare adalah solusi keamanan file perusahaan di satu platform untuk mengelola dan berbagi file dengan mudah dan cepat. Solusi ini menghadirkan simple user interface untuk menjaga pengalaman pengguna tetap konsisten dan produktif.
Dengan teknologi penyimpanan modern, perusahaan dapat menghindari proses migrasi data yang sulit dan menyatukan berbagai penyimpanan interface. Selain itu, perusahaan dapat melacak semua aktifitas file, begitupun end-user dapat berbagi file secara aman.
EasiShare menawarkan solusi file sharing sederhana dan aman bagi pengguna dengan sembilan fitur utama, sebagai berikut:
Two Factor Authentication
Verifikasi identitas sender melalui SMS OTP atau Google Authenticator dan simpan file menggunakan tautan yang sudah diverifikasi.
AV/CDR
File yang masuk akan di-scan sebelum mencapai jaringan internal untuk memblokir masuknya virus.
Ban on Server Message Block (SMB)
Antisipasi penyebaran virus dari server file ke seluruh jaringan.
Backup & Recovery
Back-up file ke repositori melalui Endpoint Back Up and Sync.
Approval Workflow
Approval tambahan menggunakan fitur workflow sebelum membagikan file untuk menghindari kesalahan pengiriman file.
Link Expiry
Atur masa aktif link atau OTP untuk memastikan hanya penerima yang berwenang yang dapat mengakses.
View-Only Mode with Watermarking
Batasi akses file dengan mode viewing only dan tidak bisa didownload atau dibagikan.
Limit Download Attempts
Batasi jumlah download file.
Ambil Tindakan Hari Ini: Daftar untuk Mencoba Gratis EasiShare di MBT
Saatnya lindungi data dan file sensitif perusahaan Anda saat melakukan transfer data antar aplikasi atau platform dengan menerapkan solusi keamanan jitu dari EasiShare. Dapatkan solusi EasiShare di Mega Buana Teknologi (MBT) sebagai authorized advanced partner EashiShare di Indonesia.
Tim IT MBT yang berpengalaman, profesional, dan bersertifikat akan membantu Anda mulai dari tahap konsultasi, deployement, management, hingga dukungan after-sales untuk memastikan Anda terhindar dari proses trial and error. Mau tahu lebih detail mengenai solusi EasiShare? Hubungi tim kami di sini untuk mendapatkan free trial!
Penulis: Wilsa Azmalia Putri
Content Writer CTI Group